Etika dan tanggung jawab sosial seorang role model memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk kepribadian seseorang. Seorang role model adalah seseorang yang dianggap sebagai contoh atau teladan dalam perilaku dan tindakan mereka. Etika merupakan aturan atau norma yang mengatur perilaku dan tindakan seseorang, sedangkan tanggung jawab sosial adalah kesadaran seseorang terhadap dampak dari tindakan mereka terhadap masyarakat.
Menjadi seorang role model bukanlah hal yang mudah, karena dibutuhkan kesadaran akan etika dan tanggung jawab sosial yang harus dijunjung tinggi. Seperti yang dikatakan oleh Aristotle, “Character is the most important quality for a leader to possess. Without it, no success can be achieved.”
Dalam konteks etika, Dr. Kent M. Keith dalam bukunya “The Silent Revolution: Dynamic Leadership in the Student Council” mengatakan bahwa etika merupakan hal yang tidak bisa ditawar dalam kepemimpinan. Etika yang baik akan mencerminkan integritas dan kejujuran seseorang dalam bertindak.
Sementara itu, tanggung jawab sosial merupakan konsep yang penting dalam membentuk kepribadian seseorang. Menurut Dr. Stephen Covey, seorang pakar manajemen dan motivasi, tanggung jawab sosial adalah kesadaran seseorang akan pengaruh positif atau negatif dari tindakan mereka terhadap lingkungan sekitar.
Seorang role model yang baik harus mampu menggabungkan etika dan tanggung jawab sosial dalam setiap tindakan dan perilaku mereka. Seperti yang dikatakan oleh Mahatma Gandhi, “Be the change that you wish to see in the world.” Hal ini menunjukkan pentingnya kesadaran akan dampak dari tindakan kita terhadap masyarakat sekitar.
Dengan memperhatikan etika dan tanggung jawab sosial, seseorang dapat menjadi contoh yang baik bagi orang lain dan memberikan inspirasi bagi mereka untuk melakukan hal yang sama. Sehingga, kesadaran akan pentingnya etika dan tanggung jawab sosial seorang role model sangatlah penting dalam membentuk kepribadian seseorang.